Kamis, 26 Agustus 2010

Hidup


20 oktober 1992 saya lahir ke dunia ini kata sahabat saya bayi yang baru lahir di dunia ini itu masih suci tak ada dosanya. saya dilahirkan dari keluarga yg tidak mampu sehingga sampai akhirnya dirawat oleh keluarga yang mampu. semenjak kecil banyak harapan harapan ortu angkat kepada saya. dari kecil pula saya sudah mengecewakan banyak orang termasuk ortu saya saya sudah mencoreh nama orang tua saya berkali kali saya berkelahi,berbohong,sudah cukupp sering air mata ortu itu keluar sd saya di sekolahkan di sebuah sekolah Islam Terpadu dengan harapan saya bisa menjadi yang lebih baik di sekolahan itu saya sering sekali buat onar.dari keciil saya dilatih untuk shalat, untuk beribadah kepada Allah Swt saya melakukan semua itu tanpa tau maknanya sama sekali. saya teringat sekali dulu ketika saya berpuasa saya masih sering diem diem nyolong makanan. tanpa rasa bersalah sama seklai ataupun penyesalan disetiap saya melakukan dosa hati saya malah merasa senang tidak tumbuh sama sekali di hati ini rasa penyesalan. hingga saya masuk ke SMP bukan menajdi yang lebih baik sya malah menjadi lebih parah Sya menjadi anak yg angkuh akan apa yang saya miliki saya membanggakan harta ortu, bahkan saya menjadi saya menjadi anka yg suka menuntut, saya merokok , bahkan percobaan bunuh diri pun saya pernah lakukan karena suatu hal yg sangat sepele di tolak wanita iya karena di tolak wanita .

bhakan kelakukan saya di smp lebih parah dibandingkan sd orang tua saya sangat sakit saya jadi seperti ini shalat pun sudah mulai bolong bolong . hem tidak ada sama sekali rasa penyesalan waktu itu. hingga saya menginjak ke kelas 2 smp saya bertemu dengan teman SD saya ia saya bertemu beliau lewat friendster lalu saya pindah ke facebook saya bertemu kembali dengan dia bahkan kita sering ngobrol hingga suatu ketika saya pun jadian dengan dia. hem kami sering sekali sms dan ngobrol bersama. hingga harapan saaya saat itu sudah begitu besar karena memang saya sangat penasarann sekali dengan beliau waktu sd mungkin kalu sd iya masih di bilang cinta monyet lah.
suatu saat stelah saya mencuci saya medapatkan banyak sekali sms yg teryata dari beliau yg berkata ingin mengakhiri semua ini ( jika anda ingin Allah ada di hati anda jangan taruh siapun di hati anda selain Allah ) dalam kutip pacaran maksudnya . kata kata itu membuat saya sangat sakit saya benci sekali dengan dia kenapa tidak dari awal mengatakan semua itu. yg paling bodohnya kata kata saya sangat menyakitinya saat itu. saya disuruh untuk melihat blog nya saat itu
saya kaget membaca blognya kenapa bisa sama kenapa kita sama kehilangan arah. hanya satu bedanya samapai sekarng saya belum bisa merasakan nikmatnya berdua dengan Allah.
saat itu saya bertekat untuk merubah diri ini menjadi yg lebih baik. 17 tahun sudah saya hidup dan dosa dosa saya begitu banyak. tapi kenapa saya kadang tidak bisa mengendalikan diri ini untuk tidak berbuat dosa . untuk apa saya hidup sampai 17 tahun ????? selama 17 tahun itu hanya kesedihan dan dosa yg saya buat. kenapa Allah tidak mencabut umur saya sejak saya kecil supaya saya bersih kenapa ???? Saya iri melihat mu sahabat saya iri membaca tulisan tulisan di blog mu sepertinya kau begitu dekat pada Nya . tapi kenapa saya tidak bisa melakukan semua itu ?? ??????? apakah Allah sudah menutup pintu hati saya ???? saya tidak mau hidup terlalu lama dengan dosa dosa saya . kapan ya saya bisa merasakan kegetaran di hati ini saat bermunajah dengan Nya . kpaan air mata penyesalan itu keluar?????? . Kini syaa baru merasakan arti kehilangan sesuatu yg cukup berarti ini balasan karena dulu suka menyakiti orang lain. saya ingin sekali merasakan sakit yg dulu pernah saya torehkan pada mu.

NB MAafkan saya ya RABB

Minggu, 28 Maret 2010

Syahid

Barangsiapa yg mengharapkan mati syahid dgn sepenuh hati, maka ALLAH akan
memberikan mati syahid kepadanya meskipun ia mati ditempat tidur (hadis).

Dunia hanya satu terminal dari seluruh fase kehidupan. Hanya
Allah yang tahu rentang usia seorang manusia. Saya, Khadijah sebut saja demikian, menikah
dengan Muhammad, 3 Oktober 1993. Muhammad adalah kakak kelas saya di IPB.
Selama menikah, suami sering mngingatkan saya tentang kematian,
tentang syurga, tentang syahid, dan sebagainya. Setiap kami bicara
tentang sesuatu, ujung2nya bicara tentang kematian dan indahnya syurga itu
bagaimana. Kalau kita bicara soal nikmatnya materi, suami mengaitkannya dengan
kenikmatan syurga yang lebih indah. Bahkan, berulang-ulang dia mengatakan,
nanti kita ketemu lagi di syurga. Itu mempunyai makna yg dalam bagi saya.


Hari itu, 16 Januari 1996, kami ke rumah orang tua di Jakarta. Seolah suami
mengembalikan saya kepada orang tua. Malam itu juga, suami saya
mengatakan harus kembali ke Bogor, karena harus mengisi diklat besok
paginya. Menurutnya, kalau berangkat pagi dari Jakarta khawatir terlambat.


Mendekati jam 12 malam, saya bangun dari tidur, perut saya sakit, keringat
dingin mengucur, rasanya ingin muntah. Saya bilang pada ibu saya, untuk
diobati. Saya kira maag saya kambuh. Saya sempat berpikir suami saya di sana
sudah istirahat, sudah senang, sudah sampai karena berangkat sejak maghrib.
Saya juga berharap kalau ada suami saya mungkin saya dipijitin atau
bagimana. Tapi rupanya pada saat itulah terjadi peristiwa tragis menimpa suami saya.



Jam tiga malam, saya terbangun. Kemudian saya shalat. Entah kenapa, meskipun
badan kurang sehat, saya ingin ngaji. Lama sekali saya menghabiskan lembar
demi lembar mushaf kecil saya. Waktu shubuh rasanya lama
sekali. Badan saya sangat lelah dan akhirnya tertidur hingga subuh.


Pagi harinya, saya mendapat berita dari seorang akhwat di Jakarta, bahwa
suami saya dalam kondisi kritis. Karena angkutan yang ditumpanginya hancur
ditabrak truk tronton di jalan raya Parung. Sebenarnya waktu itu suami saya
sudah meninggal. Mungkin sengaja beritanya dibuat begitu biar saya tidak
kaget. Namun tak lama kemudian, ada seorang teman di Jakarta yang
memberitahukan bahwa beliau sudah meninggal. Inna lillahi wainna ilaihi rajiun.


Entah kenapa, mendengar berita itu hati saya tetap tegar. Saya sendiri tidak
menyangka bisa setegar itu. Saya berusaha membangun keyakinan bahwa suami
saya mati syahid. Saya bisa menasihati keluarga dan langsung ke
Bogor. Di sana, suami saya sudah dikafani. Sambil menangis saya
menasihati ibu, bahwa dia bukan milik kita. Kita semua bukan milik kita sendiri tapi milik ALLAH.


Alhamdulillah ALLAH memberi kekuatan. Kepada orang2 yang
bertakziah waktu itu, saya mengatakan : "Doakan dia supaya syahid.. doakan dia
supaya syahid". Sekali lagi ketabahan saya waktu itu semata datang
dari ALLAH, kalau tidak, mungkin saya sudah pingsan.


Seperti tuntunan Islam, segala hutang orang yang meninggal
harus
ditunaikan. Meski tidak ada catatannya, tapi tanpa disadari, saya ingat
sekali hutang2 suami. Saya memang sering bercanda sama suami, "Mas kalau ada
hutang, catat. Nanti kalau Mas meninggal duluan saya tahu saya harus bayar
berapa." Canda
itu memang sering muncul ketika kami bicara masalah kematian. Sampai saya
pernah bilang pada suami saya, "kalau mas meninggal duluan,
saya yang mandiin. Kalau mas meninggal duluan, saya kembali lagi ke ummi,
jadi anaknya lagi." Semua itu akhirnya menjadi kenyataan.

Beberapa hari setelah musibah itu, saya harus kembali ke rumah
kontrakan di Bogor untuk mengurus surat2. Saat saya buka pintunya, tercium
bau harum sekali. Hampir seluruh ruangan rumah itu wangi. Saya sempat
periksa barangkali sumber wangi itu ada pada buah-buahan, atau yang
lainnya. Tapi tidak ada. Ruangan yg tercium paling wangi, tempat tidur suami
dan tempat yg biasa ia gunakan bekerja.


Beberapa waktu kemudian, dalam tidur, saya bermimpi bersalaman dengan dia.
Saya cium tangannya. Saat itu dia mendoakan saya:
"Zawadakillahu taqwa waghafara dzanbaki, wa yassara laki haitsu ma kunti"
(Semoga Allah menambah ketakwaan padamu, mengampuni dosamu, dan mempermudah segala urusanmu di mana saja). Sambil menangis, saya balas doa itu dengan doa serupa.


Semasa suami masih hidup, doa itu memang biasa kami ucapkan
ketika kami akan berpisah. Saya biasa mencium tangan suami bila ia ingin keluar
rumah. Ketika kami saling mengingatkan, kami juga saling mendoakan.
Banyak doa-doa yang diajarkan suami saya. Ketika saya sakit, suami saya menulis doa di white board Sampai sekarang saya selalu baca doa itu. Anak saya juga hafal. Saya banyak belajar darinya. Dia guru saya yang paling baik. Dia juga bisa menjelaskan bagaimana indahnya syurga. Bagaimana indahnya syahid.


Waktu saya wisuda, 13 Januari 1996 saya sempat bertanya pada
suami, "Mas nanti saya kerja di mana?" Suami diam sejenak. Akhirnya suami
sayamengatakan supaya wanita itu memelihara jati diri.
Saya bertanya, "Maksudnya apa?", "Beribadah, bekerja membantu suaminya, dan
bermasyarakat".
Saya berpikir bahwa saya harus mengurus rumah tangga dengan baik.
Tidak usah memikirkan pekerjaan. Sekarang, setiap bulan saya hidup dari
pensiun pegawai negeri suami. Meskipun sedikit, tapi saya merasa cukup. Dan
rejeki dari ALLAH tetap saja mengalir. ALLAH memang memberi rejeki pd siapa
saja, dan tidak tergantung kepada siapa saja. Katakanlah meski suami saya
tidak ada, tapi rejeki ALLAH itu tidak akan pernah habis.


Insya ALLAH saya optimis dengan anak2 saya. Saya ingat sabda
Nabi : "Aku dan pengasuh anak yatim seperti ini", sambil mendekatkan kedua buah
jari tangannya.
Saya bukan pengasuh anak yatim, tapi ibunya anak
yatim. Meski masih kecil-kecil, saya sudah merasakan kedewasaan mereka.
Kondisi yang mereka alami, membuat mereka lebih cepat mengerti tentang
kematian, neraka, syurga bahkan tentang syahid. Rezeki yg saya terima, tak
mustahil lantaran keberkahan mereka.

Rabu, 16 Desember 2009

melupakanmu

sulit sekali ya melupakan apa yg pernah terjadi
sekeras tenaga saya melupakan mu tapi saya tidak bisa
tapi keinginan saya tetap seperti keinginan mu karena
saya tidak ingin menduakan sang pencipta lagi memamng
sulit tapi saya sudah mulai bisa bangkit dari semua ini
saya sadar bahwa tujuan hidup saya di dunia ini bukan untuk
bersedih dan putus semangat tujuan hidup kita mmengumpulkan
amal kebaikan di dunia ini saya beteapa bodohnya saya padahal
ada allah swt di samping kita dialah kekasih kita yg tidak akan
pernah menyakiti kita bahkan sebaliknya kita yg menyakiti allah swt
tapi dia selalu memaafkan kita dan memberikan kita nikmat yg luar biasa
yg seharusnya patut kita syukuri

inikah rasanya cinta

Begitulah penggalan syair yang dilantunkan oleh salah satu grup band di negeri kita ini yang saya sudah lupa namanya. Dan syair ini juga sangat digandrungi oleh remaja-remaja saat mereka sedang jatuh cinta, baik laki-laki ataupun perempuan. Dan itu juga merupakan gerbang awal menuju kepada apa yang biasa disebut oleh mereka yaitu ‘pacaran’.

Tentunya kata pacaran adalah kata yang sangat akrab bagi para remaja kita. Sampai-sampai dikalangan mereka memiliki standart baku bahwa tidak mungkin seorang mahasiswa itu tidak punya pacar. Bagi mereka yang belum punya pacar mereka dianggap sebagai seorang pecundang, loser, dan sebutan-sebutan yang lain yang semakna dengan itu. Akhirnya mereka berlomba lomba untuk mendapatkan seorang pacar. Ada bermacam-macam alasan dari mereka jika ditanya kenapa mereka berpacaran. Diantara mereka ada yang menginginkan ketenangan, mencari kebahagiaan, bahkan ada yang cuma ingin coba-coba. Mungkin alasan yang mereka utarakan tidak jauh beda dengan orang yang kecanduan narkoba. Pertama coba-coba, atau dengan dalih ingin menghilangkan stress, yang ujung-ujungnya mengarah kepada kebinasaan mereka sendiri.

Kemudian ada sebuah pertanyaan besar. Benarkah yang dinyatan oleh lirik di atas? Benarkah yang dinyatakan oleh mereka cinta bisa menyebabkan kebahagiaan?
Tentunya yang dimaksud cinta dalam lirik di atas bukanlah cinta antara suami dan istri, atau antara anak dan orang tua. Tapi yang dimaksud adalah antara remaja laki-laki dan wanita yang bukan mahram.
Benarkah dengan pacaran bisa menimbulkan kebahagiaan? Ketenangan? Atau yang semisalnya?
Dan masih banyak lagi pertanyaan-pertanyaan yang seperti ini yang seharusnya perlu dikaji ulang oleh mereka yang sedang atau ingin bergelut dalam dunia pacaran. Tentunya dengan pikiran jernih, hati bersih, dan kepala terbuka. Bukan dengan pikiran yang sudah rusak dan hati yang sudah dibutakan oleh hawa nafsu.

Jawaban-jawaban dari pertanyaan di atas adalah tidak mungkin. Karena cinta yang demikian adalah termasuk cinta yang terlarang dalam syari’at. Apalagi kalau sampai mengarah kepada yang namanya pacaran. Bagaimana mungkin kebahagiaan bisa didapat dengan kedurhakaan kepada Allah. Tentunya kebahagiaan yang dimaksud adalah kebahagiaan yang Haqiqi, yang datangnya dari Allah, bukanlah kebahagiaan yang semu, yang datangnya dari iming-iming syetan. Dan bagaimana mungkin ketenangan bisa diraih dengan bermaksiat kepada Allah. Padahal Allah berfirman :
“Dan barangsiapa berpaling dari peringatan-Ku, maka sesungguhnya baginya penghidupan yang sempit, dan Kami akan menghimpunkannya pada hari kiamat dalam keadaan buta.” (QS. Tahaa: 124)

Lihatlah firman Allah di atas, barang siapa yang berpaling dari peringatan Allah, durhaka kepada-Nya, maka yang diperoleh adalah kehidupan yang sempit. Ini juga sekaligus sebagai bantahan terhadap lirik lagu di atas dan kepada mereka-mereka yang beranggapan bahwa dengan pacaran bisa menimbulkan kebahagiaan. Karena banyak sekali kemungkaran-kemungkaran yang ditimbulkan di dalam pacaran. Allah memerintahkan kepada laki-laki muslim dan wanita muslim untuk menundukkan pandangan (QS. 24 : 30-31), sedangkan pacaran adalah tempat orang mengumbar pandangan. Allah melarang kita untuk bersentuhan dengan sengaja dengan yang bukan mahram, bahkan Rosulullah mengancam dalam hadist sahih riwaya At-thabarani, “Tertusuk jarum dari besi neraka itu lebih baik bagi kalian dari pada kalian bersentuhan dengan yang bukan mahram.” Padahal dalam pacaran mereka jalan sambil bergandengan tangan, ada yang berpelukan, ciuman, bahkan na’udzubillah berapa banyak perzinahan yang terjadi diawali dengan pacaran. Masih begitu banyak kemungkaran-kemungkaran yang lain yang ditimbulkan oleh yang namanya pacaran. Namun saya rasa beberapa yang telah saya sebutkan diatas sudah cukup mewakili sehingga dapat disimpulkan bahwa pacaran itu hukumnya HARAM dan itu merupakan suatu bentuk kedurhakaan kepada Allah. Siapa saja yang mengingkari tentang keharamannya maka sama saja ia mengingkari adanya matahari di siang bolong!

Lalu diantara mereka ada yang berdoa dengan mengatakan, “Ya Allah, jadikanlah fulan pacar saya.” atau “Ya Allah, buatlah hubungan pacaran kami langgeng.”
Subhanallah…! Bukankah hal ini sama saja dengan ada seorang maling yang berdoa kepada Allah agar mereka bisa mencuri dengan lancar dan hasilnya banyak.

Yang lebih celaka lagi adalah jika keinginan mereka terpenuhi. Maka itu adalah istidroj. Jangan mengira Allah rido kepada kalian. Allah hanya menunda adzabnya. Allah telah mempermudah kalian menuju kesengsaraan. Rasulullah bersabda, “Ketika engkau berbuat maksiat kepada Allah, lalu Allah tambah kenikmatan kalian, Allah lapangkan rizki kalian, jangan kalian anggap bahwa Allah telah ridho kepada kalian. Sungguh itu adalah istidroj.”(HR. Bukhari dan Muslim). Maka barang siapa yang mendapati hal ini, segeralah ia lari dan bertaubat kepada Allah. Sungguh pintu taubat Allah selalu terbuka selama nafas belum sampai kerongkongan.

Sekarang kita lihat apakah mereka benar-benar bahagia atau malah sengsara.

Ibnu Taimiah berkata dalam majmu’ fatawa, “Mereka orang yang sedang dimabuk cinta, akan membayangkan hal-hal yang menyenangkan bersama kekasihnya, padahal kenyataannya adalah berbeda sama sekali dengan apa yang mereka bayangkan.”

Ibnul Qoyyim mengatakan, “Pada hari itu ,orang yang tertipu mengetahui perdagangan apakah yang telah di sia-siakannya serta mengatakan bahwa orang yang selama ini telah memperbudak dirinya dan menguasai hatinya, sebenarnya tidak layak dirinya menjadi pembantu dan pengikut orang itu. Musibah apakah yang lebih besar daripada seorang raja yang di turunkan dari tahta kerajaannya, di jadikan sebagai tawanan orang yang tidak pantas menjadi tuannya, seta di paksa untuk mematuhi segala perintah dan larangannya? Jika anda melihat hatinya ketika ia bersama orang yang di cintainya, niscaya anda melihatnya:

Ibarat burung di genggaman seorang bocahYang menimpakan berbagai penderitaan kepadanyaSedangkan si bocah bergembira dan bermain
Jika anda melihat keadaan dirinya dan kehidupannya, niscaya Anda akan berkomentar:
Tiadalah di muka bumi ini orang yang lebih menderita daripada seorang yang di mabuk cinta . Meski hawa nafsunya memperoleh kenikmatan. Kau lihat, ia menangis setiap saat sebab takut berpisah, atau karena rindu. Menangis ketika mereka jauh, karena rindu kepada mereka Juga menangis ketika mereka dekat, karena takut berpisah.”

Benarlah kata Ibnul Qoyyim. Sebenarnya orang yang dimabuk cinta tidaklah pernah merasa bahagia kecuali hanya diawalnya saja.
Seorang penyair mengatakan mengatakan :
Cinta itu awalnya terasa indah…
Pertengahannya menggelisahkan hati…
Dan akhirnya menghancurkan hati…
Sekali lagi yang dimaksud disini tentu saja bukan cinta yang direstui oleh syar’i. bukan cinta antara seorang suami terhadap istrinya.

Saya yakin anda semua sepakat, ketika orang sedang menahan rindu terhadap orang yang dicintainya, maka rasanya pastilah menyakitkan. Berapa banyak lantunan-lantunan syair yang menyatakan demikian. Cukuplah apa yang dilantunkan oleh penyanyi dangdut tanah air…
Ku menangis…menangisku karena rindu…
Ku bersedih…sedihku karena rindu…
Aku rinduu…padamu …
Pernah suatu ketika seorang teman bermalam ditempat kos saya. Ketika malam telah larut dan waktunya tidur, saya lihat teman saya tidak tenang. Dia membolak-balikkan badannya ke kanan dan kekiri. Ternyata dia tidak bisa tidur dan begitu terus sampai subuh. Setelah saya Tanya ternyata dia tidak bisa tidur hanya karena gelisah rindu kepada orang yang dicintainya.

Ibnul Qoyyim juga mengatakan, “Andaikata Anda melihat tidur dan istirahatnya, Niscaya anda mengetahui bahwa rindu dan tidur telah berjanji dan bersepakat untuk tidak akan pernah bertemu. Jika Anda melihat simbah air matanya dan gejolak api di dalam dirinya, niscaya Anda membaca syair:”
“Maha Suci RABB 'ARSY yang menciptanya dengan sempurna. Yang menjadikan hal-hal yang berlawanan tanpa penolakan. Tetes airmata,muncul dari gejolak api di dalam diriair dan api berada di satu tempat.”

Seorang yang sedang dimabuk cinta tidak akan pernah tenang hidupnya. Selalu gelisah. Setiap aktivitasnya akan selalu terbayang kekasih yang dicintainya. Ketika bangun tidur, mandi, makan, sampai mau tidur kembali, bahkan dalam sholatpun ia terbayang dengan wajah sang kekasih…

Ketika teman-teman disekelilingnya tertawa, ia tidak akan bisa tertawa lepas karena ia tidak bersama dengan orang yang dicintainya. Kadang ia tersenyum dalam tangis dan kadang ia menangis dibalik senyuman.

Sampai-sampai ada seorang pujangga cinta ketika melantunkan sya’ir untuk kekasihnya,
Engkau adalah baratku…
Engkau adalah timurku…
Engkau adalah waktu kerjaku…
Engkau adalah waktu liburku…
Dan Engkau adalah seluruh aktivitasku…
Namun, ternyata aku keliru…

subhanallah!! Bukankah ini telah mendekati kepada kesyirikan!!Padaha Rasulullah bersabda, “Belumlah beriman seseorang sampai Allah dan Rosulnya lebih ia cintai dari siapapun.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Dalam suatu riwayat Ibnu Abbas pernah bertemu dengan seorang yang kurus kering, dan wajahnya pucat. Lalu Ibnu Abbas bertanya kepada orang-orang, “ada apa dengan orang ini?” kemudian orang disekelilingnya menjawab, “Dia sedang dimabuk cinta, dia sedang gelisah karena kekasihnya.” Lalu Ibnu Abbas berlindung kepada Allah agar dijauhkan dari penyakit mabuk cinta.

Ibnul Qoyyim mengataka, “Ia menjadikan hati sebagai tawanan hawa nafsu, sebaliknya menjadikan hawa nafsu sebagai hakim dan pemimpinnya. Di penuhinya hati dengan bencana dan fitnah, di halanginya dari kebenaran, dan di palingkannya dari jalan yang lurus. Ia berteriak di pasar perbudakan, menawarkan hati kemudian menjualnya sengan harga yang murah. Di berikannya imbalan yang rendah kepada hati, sebagai ganti dari imbalan yang bernilai tinggi, yaitu kamar kamar surga, dan lebih dari itu adalah kedekatan dengan AR-Rahman.

“Lantas, hati merasa tentram berada di sisi kekasih yang hina itu, padahal derita yang di rasakannya berlipat ganda di bandingkan dengan kenikmatan yang diperolehnya,kedekatan dengannya merupakan sebab terbesar kesengsaraannya. Padahal,alangkah cepatnya seorang kekasih berubah menjadi musuh! alangkah cepatnya seorang kekasih meninggalkan kekasihnya, sampai sampai seperti tidak pernah menjadi seorang kekasih.”

Saya tidak perlu menjelaskan lagi betapa sakitnya seseorang yang mengalami patah hati. Bagi mereka yang mengarungi cinta terlarang ini kebanyakan telah merasakannya. Bagi yang belum, layaknya mereka menaruh bom waktu di dada-dada kalian yang setiap saat bisa dengan mudah meledak sehingga meluluh lantahkan hati-hati mereka dan akan mengalirkan air mata yang dapat membanjiri seluruh kamar kalian. Sayangnya, mereka yang telah mengalami hal ini masih saja belum sadar dan terus saja berada di dalam lingkaran api tersebut.

Yang lebih parah lagi, sebagaimana yang dikatakan Ibnul Qoyyim, “Seseorang yang mabuk cinta ibarat mayat bagi yang di cintainya. Ia juga budak yang tunduk dan patuh kepadanya. Jika di panggil ,ia datang menyambut. Jika di tanyakan kepadanya;"apa yang kamu angankan?" Maka yang di cintainya adalah puncak segala angannya. ia tidak bisa memperoleh ketentraman dan ketenangan pada selainnya.

Duhai, kasihanilah orang yang mabuk cinta yang memiliki dua macam duka cita:
-Duka karena tidak mendapatkan "KEKASIH YANG MAHA TINGGI"serta kenikmatan yang abadi.
-Duka karena kepayahan dan siksa pedih yang musti di tanggungnya.

Hal ini tidak hanya melanda kepada orang awam saja, bahkan para penuntut ilmu yang mereka telah memiliki ilmu syar’i. Berapa banyak para penuntut ilmu yang tumbang ditengah jalan gara-gara hal ini. Sungguh penyakit ini (mabuk cinta) sangat berbahaya bagi hati sebagai mana bahayanya penyakit AIDS bagi tubuh. Kalau penyakit AIDS, yang diserang adalah kekebalan tubuh dan maksimal menyebabkan penderitanya mati, namun penyakit ini yang diserang adalah benteng iman kita yang bisa menyebabkan matinya hati kita sebelum jasad kita.

Terakhir, saya bawakan perkataan Ibnul Qoyyim, “Demi Allah, ini merupakan fitnah dan bencana yang sangat besar, yang menjadikan nafsu menghambakan diri kepada selain penciptanya, yang menaklukkan hati kepada kekasih yang di gandrunginya yang akan menimpakan kehinaan kepadanya, yang menyalakan peperangan antara mabuk cinta dan tauhid, dan yang mengajak untuk memberikan kesetiaan kepada setan durhaka.”

Semoga Allah memberikan taufiq kepada kita semua agar kita bisa menyelamatkan hati kita dari penyakit yang sangat berbahaya ini sehingga akan bermanfaat bagi kita dihari dimana tidak bermanfaat lagi harta dan keluarga, kecuali mereka yang menemui Allah dengan Qolbun salim (hati yang bersih)

Kamis, 12 November 2009

Dibutuhkan segera seorang supir untuk antar jemput sekolah SMP - SMA Islam Azzamir jika ada berminat silakan ajukan lamaran anda ke jln lumba - lumba No 3 Komp kunciran mas permai, pinang - tangerang tlp 021 98299602, 70638215,70638251
NB: konfirmasi lewat telpon dilakukan hari sekolah Senin - Jumat jam 07.00 - 15.00

Sabtu, 07 November 2009

kusisakan rinduku untukmu Ar - rahman part one

as wr wb

kuucap syukur padamu robby,dengan kasih & sayangmu,
ku masih dapat berdiri tegar menatap hari berganti
dengan bersenandung mimpi.

Terimakasih untuk pak bambang yang meberi kesempatan
hingga kudapat mengisi waktu dengan mengabdikan diri
di Ar - rahman, & juga teman seprofesiku....bu suryani,
bu arin, bu rita, pak heri & semuanya, yang dengan sabar
mau mendengarkan keluh kesahku memberikan aku satu keyakinan
serta semangat tentangarti hidup, and belajar untuk lebih bijak
dalam menghadapi gemuruh yang datang mendera.

Lelahku terhapus, penatku memudar saat kutatap wajah
putra - putriku yang tegar & siap melangkah meninggalkan
berjuta kenangan yang telah dilukisnya bersama waktu, mengejar
satu cita yang belum tergapai.

Lewat celotehku, kucoba tuangkan sedikit rasa yang membekas
di hati, sisa kesal marah, airmata, serta senyun yang mereka
beri.

Aku tak bisa memberi mereka sebuah benda tuk di kenang, hanya
sebuah tulisan kusisakan rinduku untuk mu Ar-rahman. tuk mengisi
memori mereka tentang sebuah perjalanan indah selama di smp islam Ar- rahman
maafkan semua khilaf & kara yang pernah terucap. selamat jalan..... nak
perjuanganmu masih terlalu panjang. teruslah melangkah hingga kau dapat
mencapai anggan ......................
wassalamualaikum Wr. Wb...........

Kamis, 22 Oktober 2009

perpisahan kls 9 part 1

hari minggu kemarin w pergi perpisahan w pergi ke cibodas perjalanannya macet habiss sekitar 7 jam w duduk di bis banyak sanda gurau yg kami ucapkan hhaa ini lah saat kami melepas masa smp kami tapi perjalanan kami masih sangat panjang untuk melanjutkan cita cita. tak terasa pun kami sampai di cibodas sesampainya kami di villa indofood kami langsung mandi dan istirahat tak laama terdengar suara si ferdy bilang eehh berenang yuk, yuk serentak kami menjawab bentar w ganti celana dulu ya kata si soleh kemudian tak berapa lama saya pun keluar dari kamar menju kamar pak heri guru faforit di arrahman dia bertanya kepada saya leh mana anak ank wah udah pada nyebur pak di kolam renang waduh yg bener kamu kan kolamnya dalem ayo leh kita kesana dengan wajah yg penuh khawatirr ayo ayo pak saya dan pak heri pun bergegas keluar dari villa menuju kolam renang saat tiba kita di kolam renang teryata sudah ada pak bambang and bu rita lalu saya pun ikut nyebur di kolam renang kami bercanda bersama di pinggir kolam renang setelah merasa puas berenang kami pun segera bilas setelah selesai bilas sampainya kami di villa kami langsung mandi setelah saya dan temaan selesai mandi saya berkata ehh kok vila sepi banget ya pada kemana sih guru guru kita tak berapa lama kemudian saya bertemu dengan pak gunawan pak guru guru yg lain pada kemana pak ooh ke cibodas lehh
saya langsung berkata toy fer kita keci cibodas yuk w pengen beli sesuatu nieh lalu gatoy and ferdy menjawab yaudah ayo leh kita kebetulan mau beli jaket yaudah ayo lalu saya bertanya pada pak gunawan pak kalu dari sini ke cibodas naik apa pak naik angkot kuning leh nunggunya di depan jalan masuk villa oh ya makasih ya pak kami mejawab begitu sampainya saya di cibodas and saya sudah mendapatkan barang yg saya cari tapi kedua sohib saya ini belum mendapatkan yg cocok setelah bebeberapa lama saya and teman teman jalan jalan di cibodas dia bilang ayo udah leh kita pulang aja udah mau malem nih trus lo gak jadi beli jaket ntar aja ah leh di sini mahal mahal katanya oh yaudah ayo toy kita pulang kebetulan sekali waktuitu badan saya juga sudah terasa pegal pegal sesampainya kami di vilaa kami masuk ke kamar aku pun istirahat sejenak sambil menunggu adzan maghrib tak terasa adzan maghrib pun berkumadang lalu saya dan ferdy shalat maghrib setelah selesai shalat maghrib si ferdy berkata pada saya leh bentar ya w keluar dulu ya mau ngapain loh saya pun menjawab biasa leh w mau ngopi and rokok oh yaudah sahut saya sambil menunggu adzan isya saya tidur tiduran di kamar dan tak terasa adzan isya pun berkumandang lallu saya melaksankan shalat isya stelah sahlat isya guru terdengar suar yg mengetuk ngetuk pintu saya saya tau itu suara pak bambang lalu saya pun keluar dari kamar teryata anak ank yg lain sudah kumpul di ruang tamu villa inilah saat yg kami tunggu tunggu karena inilah pidato ari pak bambang and kenang kenangan dari bu uun setelah kami semua mendengarkan pidato singkat dari pak bambang tak terasa air mata saya berjatuhan lalu tak berapa lama buun mulai pembagian kenang kenagan secara ngak semua bisa dapet buku kenang kenangan kita sela 3 thn di arrahman tak lama kemudian ibu uun memangil nama saya saya kaget karena saya tidak menyangka kalu saya termasuk orang yg berkesan di hati buun kemudia teman perem puan saya juga dapet setelah buun selesai membagikan kenang kenangan kami semua berpelukan satuu sama lain dan kami semua mencucurkan air mata saya berpelukan dengan pakbamabang saya mennagis haru di pelukan pak bambang nyambung di perpisahan part 2 yaaa